Terkini

BEST PRIEND

Jumat, 19 Agustus 2011

Ekonomi Global Bergantung kepada Hubungan AS-China

Beijing,. Wakil Presiden AS Joseph Biden
Ekonomi Global Bergantung kepada Hubungan AS-China
(Associated Press/How Hwee Young) Wakil Presiden Joseph Biden (kiri) berbicara dengan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China, Wu Bangguo waktu pertemuan di Balai Agung Rakyat di Beijing, China, Kamis.
Pada kesempatan terpisah, Wapres AS Biden menegaskan kepada rekannya Wapres dan calon PM China mendatang Xi Jinping bahwa stabilitas ekonomi dunia bergantung pada hubungan AS-China.
Beijing, (Analisa). Wakil Presiden AS Joseph mengatakan kepada rekannya dari China, Xi Jinping, Kamis, bahwa "stabilitas ekonomi dunia" bergantung kepada hubungan AS-China. Pada hari pertama kunjungan resminya di China, Biden mengatakan, kedua negara harus memusatkan perhatian kepada penguatan hubungan ekonomi mereka.
Dalam kunjungan Biden yang dilakukan di tengah keprihatinan China terhadap kondisi keuangan AS, di mana China menjadi pemberi hutang terbesar bagi pemerintah AS, Biden mengatakan bahwa tidak ada hubungan yang jauh lebih penting untuk dibina bagi pihak AS kecuali hubungan erat dengan China. "Dan saya yakin sekali stabilitas ekonomi dunia bergantung kepada hubungan kerjasama antara AS dan China," katanya.

Wapres Xi mengatakan kepada Biden bahwa concern terhadap ekonomi kini menjadi landasan hubungan AS-China. "Belakangan ini gejolak di dalam pasar keuangan internasional semakin parah dan pertumbuhan ekonomi global menghadapi tantangan berat," kata Xi yang menambahkan, "Sebagai dua negara ekonomi terbesar dunia, China dan AS bertanggung-jawab memperkuat koordinasi kebijakan ekonomi-makro dan bersama-sama meningkatkan kepercayaan pasar."

Kunjungan tersebut, yang menurut Biden "dalam rangka membangun hubungan dan kepercayaan," tidak akan terkait kepada pencapaian bermacam deal. "Saya juga datang dengan pesan kuat bahwa Amerika Serikat sedang dan akan terus terlibat sepenuhnya di seluruh dunia," kata Biden kepada Xi.

Kunjungan lima hari Biden itu difokuskan kepada berbagai isu ekonomi, namun kedua pihak juga berencana meningkatkan hubungan diplomatik.

Kekhawatiran Terbesar Beijing

Kekhawatiran terbesar Beijing ialah kalau-kalau akan ada pembelian surat hutang putaran ketiga oleh Badan Cadangan Federal/Fed (Bank Sentral) AS, yang dikenal dengan langkah pelonggaran kuantitatif yang diduga untuk menurunkan suku bunga dan mendorong investasi dengan menginjeksikan uang ke dalam perekonomian.

Namun Beijing khawatir hal itu akan membuat terdongkraknya harga-harga komoditi yang diperdagangkan dalam dolar, meningkatkan inflasi dan mengikis nilai asetnya mencapai $1,2 triliun dalam bentuk surat hutang Depkeu (Treasury) AS.

Xi juga mengatakan krisis keuangan memang seharusnya membuat kedua negara bekerjasama lebih erat. "Saya juga percaya bahwa dengan situasi terbaru ini, China dan AS punya kepentingan bersama lebih besar, dan tanggung-jawab bersama yang jauh lebih berat," katanya.

Beijing sudah berulangkali meminta Washington agar melindungi investor asing dan dolar, dan berusaha tidak mengungkapkan tuntutan khusus, namun berbagai komentar pers yang sepenuhnya dikontrol negara itu menganjurkan agar (AS) memusatkan perhatian kepada reformasi jangka panjang untuk mengurangi anggaran dan defisit perdagangannya, meningkatkan tabungan dan menciptakan lapangan kerja.

Xi yang kemungkinan besar akan menjadi ketua Partai Komunis China dalam 2012 dan diperkirakan secara resmi menggantikan Hu Jintao sebagai presiden di awal 2013, mengundang Biden dalam kunjungan tersebut, dan dia dijadwalkan berkunjung ke Washington tahun ini juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar